Tugas 1 – Bahasa Indonesia 2 (Softskill)

Ratusan anak jalanan (anjal) berkeliaran di Kota Bekasi, Jawa Barat. Mereka mengaku dikoordinir dan harus setor uang ke koordinatornya minimal Rp 10.000/hari.
Mereka biasanya ada di persimpangan jalan dan memulai aksinya saat lampu merah, di pintu mal maupun di tempat-tempat parkir.”Saya harus dapet duit, kalau nggak ntar bos saya marah,” kata Neni, anjal di depan Mal Metropolitan Bekasi.
Neni mengaku bosnya punya 26 anak asuh yang harus setor uang masing-masing Rp 10 ribu/hari. “Uang itu dikumpulin untuk bayar kontrakan rumah tempat tinggal anak-anaknya. Nanti malam pulang trus besok jam 9 pagi dianter ke tempat mangkal,” katanya.
Ia mengaku tinggal di kontrakan bukan hanya dengan anak-anak sebayanya saja tetapi ada pula 7 orang dewasa termasuk lansia yang tugasnya meminta-minta. “Kalau yang ngemis gitu setorannya bisa Rp 15 ribu/hari,” lanjutnya
Selain karena merasa hidup bebas di jalanan, kata Iman, anak jalanan ini juga dapat memiliki penghasilan yang lebih besar, sehingga mereka pun merasa betah ketikak harus hidup di jalanan,”Sehari mereka bisa dapat Rp40 sampai Rp50 ribu,bahkan tidak jarang mereka di suruh oleh orang tuanya untuk mencari uang dijalanan,”papar Iman.

Analisa:

Anak jalanan atau biasa disingkat anjal adalah potret kehidupan anak-anak yang kesehariannya sudah akrab dijalanan. Sebagian dari mereka mungkin masih mempunyai keluarga, sebagian lagi tidak. Anak jalanan juga bisa didefinisikan sebagai anak yang kehidupan ekonominya lebih cenderung dijalanan. Mungkin kita sudah tidak asing tentang sosok ini. Karena disetiap penjuru kota, kita dapat dengan mudah menemukan mereka.

Anak-anak jalanan, pengemis dan gepeng merupakan salah satu permasalahan sosial saat ini. Banyaknya anak jalanan yang bermunculan merupakan tanggung jawab dinas sosial. Banyak dari anak-anak jalanan tersebut memiliki koordinator yang mengkoordinir mereka untuk bekerja di jalanan dan menghasilkan uang untuk diberikan kepada koordinator mereka. Mereka bisa merasakan nyaman karena penghasilan yang mereka dapatkan perhari nominalnya lebih besar. Mereka bisa saja berasal dari daerah yang jauh. Dan sebagian dari mereka mungkin saja salah satu dari korban penculikan anak.

Pemerintah seharusnya mencari tau “bos-bos” yang bertanggungjawab atas anak-anak tersebut. Sehingga masalah inti dari adanya anak-anak jalanan tersebut dapat diatasi dengan cepat. Karena tindak tegas dari pemerintah setempat sangat berpengaruh bagi kesejahteraan hidup anak-anak jalanan tersebut. Tindakan pemerintah yang tegas juga bermanfaat agar tidak ada lagi korban-korban lainnya, terutama di kalangan anak-anak di bawah usia yang masih sangat membutuhkan kasih sayang dan perlindungan dari keluarga mereka.